BAHAN
AJAR
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
1. Menjelaskan dasar kekuatan bahan dan
komponen mesin
1.2 Menjelaskan komponen Mesin
1.2.1
Mengenal
Komponen-komponen Mesin
A. Mengenal Sambungan
Pada umumnya mesin-mesin itu terdiri dari beberapa bagian
yang sambung menyambung menjadi mesin
utuh. Cara menyambung bagian-bagian tadi ada yang disambung mati, ada pula yang
dapat dilepas dan ada pula yang harus dapat bergerak/berputar
Jenis-jenis sambungan :
a.
Sambungan
tetap/permanen : Sambungan yang tidak dapat dibuka kecuali dengan
merusaknya
b.
Sambungan
tidak tetap : Sambungan yang
dapat dibuka tanpa merusak fungsi dan konstruksi.
1.Sambungan Tetap
Macam-macam sambungan tetap/permanen :
1.
Sambungan keling
Sambungan keeling mempunyai macam-macam
bentuk kampuh keeling. Kampuh sambungan keling dibuat menurut kebutuhan
kekuatan dan kerapatan .
a.
Kampuh berimpit
Kampuh berimpit dibentuk dengan mengimpitkan kedua pinggir pelat yang
disa mbung, kemudian dikeling. Kampuh berimpit biasanya untuk kekuatan kecil,
sedang atau untuk sambungan yang hanya memerlukan kerapatan.
Jika diperlukan kerapatan yang hanya memerlukan kerapatan. Antara kedua
pelat diberi bahan perekat, seperti kain rami yang dibasahi cat, gasket dan
lain-lain. Kampuh berimpit ada yang dikeling tunggal, dikeling ganda atau dikeling
tiga baris.
Gambar 1. Kampuh berimpit dikeling ganda
Gambar 2. Kampuh berimpit dikeling tunggal
b.
Kampuh bilah tunggal
Kampuh bilah tunggal dibuat untuk sambungan yang tidak mendapat gaya
tarikterlalu besar. Jika gaya P terlalu besar, dapat menyebabkan lengkung bilah
dan merenggang sambungan, seperti pada gambar.
Gambar 3. Kampuh bilah tunggal
c.
Kampuh bilah ganda
Kampuh bilah ganda banyak diguakan untuk sambungan yang menghendaki
kekuatan dan kerapatan pada tekanan yang tinggi, misalnya sambungan memanjang
badan ketel uap. Kampuh bilah ganda seperti halnya kampuh bilah tunggal ada
yang di keling tunggal, keeling 2 baris
atau dikeling 3 baris.
Gambar
4. Kampuh bilah ganda
Fungsi sambungan keling :
1.
Sambungan kuat :
Sambungan keling kuat adalah sambungan
keeling yang hanya memerlukan kekuatan, misalnya sambungan pada kerangka jembatan, bangunan,
blok mesin dan lain-lain
2.
Sambungan kuat dan rapat
Sambungan keling kuat dan rapat adalah
sambungan yang memerlukan kekuatan dan kerapatan. Misalnya sambungan keeling
ketel uap, tangki-tangki muatan tekanan tinggi dan dinding kapal.
3.
Sambungan rapat
Sambungan keling rapat adalah sambungan keling yang memerlukan
kerapatan. Misalnya sambungan keling tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan
rendah.
2.
Sambungan las
Sambungan las adalah menyambung logam
dengan logam, yang dilakukan dengan cara memanaskan terlebih dahulu
tempat-tempat yang akan disambung.
Fungsi sambungan las ;
Seperti
paku keling sambungan las dipakai untuk sambungan-sambungan yang tidak dibuka
lagi.
Keuntungan
sambungan las apabila dibandingkan dengan sambungan keling :
-
Rapat (tidak bocor)
-
Lebih kuat
-
Ringan
-
Tidak membutuhkan bilah.
Macam-macam kampuh las
a.
Kampuh tepi
Kampuh tepi dipakai untuk mengelas
pelat-pelat tipis yang tebalnya kurang dari 2 mm.
Gambar 5. Kampuh tepi
b.
Kampuh “V” terbuka
Untuk
mengelas pelat setebal 3-28 mm
Gambar 6, Sambungan “V” terbuka
c.
Sambungan “V” tertutup
Las macam ini digunakan apabila pelat dilas
pada kedua sisinya.
Gambar 7. Kampuh “V” tertutup
d.
Kampuh “X”
Kampuh ini dipakai apabila akan mengelas
bolak-balik
Gambar 8 Kampuh “X”
e.
Kampuh “U”
Kampuh ini harus dilas bolak-balik juga
Gambar 9 Kampuh “U”
f.
Kampuh “ U “ ganda
Kampuh ini biasanya pelat-pelatnya tebal
Gambar 10. Kampuh “U”ganda
g.
Kampuh “T”
Gambar
11 Gambar kampu “T”
Perhitungan sambungan las untuk konstruksi baja
a.
Untuk sambungan harus berlaku bahwa luas
penampang memanjang dari las adalah :
A = a x l a
= tebal pelat paling tebal
l = panjang kampuh
Untuk sambungan siku, maka tebal pelat
adalah tinggi garis tegak penampang las melintang.
Gambar 12. Sambungan siku dari lurus
b.
Untuk mencapai keseimbangan, maka beban yang
mampu diterima oleh sebuah kampuh adalah :
F = A x σ1 F
= beban berat (kg)
A
= luas penampang memanjang kampuh (cm3)
σ1 = tegangan
dalan elektroda/kawat (kg/cm)
Kekuatan sebuah kapuh las tergantung dari beberapa factor :
a.
Bentuk dari kampuhnya dan kualitas dari bahan
elektroda/kawat las.
b.
Disebabkan pendinginan cepat dapat mengakibatkan
retak-retak
c.
Kemampuan
si pengelas sendiri
Untuk mendapatkan kampuh las yang baik, harus diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
a.
Gambar kerja yang diikuti harus menjelaskan
tentang bentuk dan ukuran las-lasannya.
b.
Hindarkan las-lasannya yang bertumpuk dan
bersilangan
c.
Hindarkan tempat-tempat yang sukar dicapai.
Apabila terpaksa ada, maka las-lasan ditempat itu bukan merupakan las-lasan
pokok yang menerima beban.
d.
Mengelas benda-benda yang akan menerima beban
berubah-ubah, memerlukan las-lasan yang
khusus.
e.
Hindarkan mengelas untuk menutup lubang-lubang
dan keretakan-keretakan.
f.
Apabila pembebanan harus diterima oleh kampuh
yang sebagian dilas dan sebagian di keling atau dibaut, maka perhitungan
kekuatannya harus didasarkan atas kampuh lasnya.
2. Sambungan tidak tetap
Sambungan tidak tetap adalah sambungan yang
sewaktu-waktu dapat dilepas, seperti sambungan ulir, pasak dan pena.
Macam-macam sambungan tidak tetap
:
1.
Sambungan Pasak dan pena
Macam-macam pasak dan pena :.
a.
Pasak memanjang
1.
Pasak penampang bujursangkar
2.
Pasak penampang perssegi panjang
3.
Pasak tirus tanpa kepala
4.
Pasak dengan kepala
5.
Pasak tembereng
6.
Pasak bulat
7.
Pasak gigi
b.
Pasak melintang dan pen
1.
Pasak tirus : tirus satu sisi dan tirus dua sisi
2.
Pasak silinder tirus : tirus selalu memanjang,
tirus dengan ujung berulir
3.
Pen silinder lurus : tanpa kepala, dengan
kepala, silinder belah
4.
Pen dengan dengan alur gurat taktik
Fungsi sambungan pasak dan pena :
Pasak dan pena digunakan untuk menyambung dua bagian batang
atau penampang roda, roda gigi, roda
rantai, dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros.
2.
Sambungan ulir
Macam-macam ulir :
a.
Berdasarkan sistemnya : ulir tunggal, ulir
ganda, ulir tripel
b.
Berdasarkan bentuknya : i
1.
Ulir Metris
2.
Ulir Uni
3.
Ulir whitworth
4.
Ulir persegi tunggal
5.
Ulir trapezium
c.
Berdasarkan fungsinya :
1.
Ulir luar (baut)’
2.
Ulir dalam (mur)
d.
Berdasarkan arah ulirnya:
a.
Ulir kanan
b.
Ulir kiri
Fungsi sambungan ulir :
a.
Pengikat atau pemasang, seperti baut, sekrup
b.
Pemindahan tenaga, seperti batang ulir catok,
dongkrak ulir dan lain-lain.
Macam-macam mur dan baut
a.
Macam-macam bentuk baut tanam
Gambar 13. Bentuk baut tanam
b.
Penjamin mur
Gambar 14. Mur
Mur sebagai pengikat untuk bagian-bagian
yang bergerak, agar tidak berputar (lepas) diberi penjamin mur. Penjamin mur
yang banyak digunakan dapat dilihat pada ganbar 14.
a.
Mur kontra lebih tipis dari mur pengikat dan
dipasang setelah mur pengikut dikencangkan
b.
Mur mahkota dimana pun belah apabila dimasukkan
mencegah mur berputar
c.
Mur dengan sekrup inset
d.
Mur dengan flens-flens yang dapat menjepit
e.
Mur dengan ring fiber yang merubah dan menjepit
pada ulir baut jika disentuh ulir luar
f.
Ring jaminan (lock washern) dipasang dibawah mur
Bentuk kepala baut :
Gambar 15 Kepala baut
a.
Kepala segi enam
b.
Kepal silinder dengan uliir obeng
c.
Kepala cembung
d.
Kepala persing datar
e.
Kepala silinder dengan kunci segi enam alam
f.
Kepala silinder kunci gigi enam
B. Mengenal Poros dan aksesorisnya
I.
Poros
Memgenal Poros dan aksesorisnya
1.1
Fungsi poros dan prinsip kerja dan aksesorisnya
Poros terdapat hampir pada setiap konstruksi mesin dengan fungsi yang
berbeda-beda. Poros dapat berfungsi sebagai pendukung bagian berputar, sebagai
engsel. Sebagai penerus daya, sebagai
kombinasi pendukung dan penerus daya.
Poros yang berfungsi sebagai penerus daya (poros transmisi) disamping
diperlukan syarat pengerjaan yang tinggi, juga harus cukup kuat terutama bagi
poros yang mendapat beban tambahan dan
beban bolak-balik.
Poros adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran yang berfungsi
memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan
daya. Poros ditahan oleh dua atau lebih bantalan poros atau pemegang poros.
Bagian-bagian berputar yang didukung poros seperti roda daya (fly whweel), roda
gigi, roda ban roda gesek dan lain-lain.
1.2
Jenis-jenis poros
a.
Dilihat dari fungsi dan konstruksinya :
-
Poros dukung
-
Poros transmisi
-
Poros dukung transmisi
b.
Dilihat dari bentuknya
-
Poros lurus
-
Poros engkol
-
Poros fleksibel
-
Poros pejal
-
Poros bolong
-
Poros dengan penempang persrgi atau dengan
bentuk tidak tentu
c.
Dilihat dari beban yang bekerja padanya:
-
Poros r adial : gaya-gaya yang didukung bekerja
tegak lurus dengan sumbu poros
-
Poros aksial : gaya-gayayang didukung bekerja
searah dengan sumbu poros
-
Poros dengan gaya aksial dan radial
d.
Poros dilihat dari arah perputarannya :
-
Poros diam : ngkan roda poros dipegang oleh
pemegang poros, sedangkan roda berputar padanya
-
Poros berputar :putaran searah, bolak-balik.
1.3
Poros dukung
Poros dukung yang mendukung beban tanpa meneruskan daya. Poros dukung
relative tidak menerima beban punter dan beban dukung yang bekerja hanya
meneyebabkan tegangan lentur dan tegangan geser pada penampang.
Gambar 16 Poros dukung
Fungsi poros dukung : mendukung bagian tertentu seperti badan mesin
rangka-rangka, rumah kereta dorong, gerbong kereta api dan lain-lain. Poros
dukung dari rotor dan poros pemikul berat tetap mendapat gaya dukung konstan.
1.4
Poros transmisi
Poros transmisi berfungsi meneruskan daya dari motor pemberi daya ke
bagian yang lain, melalui/tidak melalui alat-alat transmisi seperti roda gigi,
roda, roda rantai dan lain-lainnya. Motor pemberi daya misalnya : motor
listrik, turbin air, motor torak dan motor-motor lainnhyamenggunakan poros
sebagai penerus dayanya.
Karena poros transmisi berfungsi meneruskan daya, maka pada poros terjadi
puntiran dan pada penamapang normal poros terjadi tegangan punter. Pada poros
engkol termasuk transmisi, yang berfungsi mengubah gerak bolak-balik menjadi
gerak putar atau sebaliknya.
Gambar 17 Poros transmisi
1.5
Poros dukung transmisi
Pada poros dukung transmisi yang dibebani simetris, momen lentur terbesar
terjadi dari bagian tengah poros dan yang terkecil pada tap poros (leher
poros). Mengingat momen lentur yang terjadi tidak mendekati normal, poros
dukung trasmisi biasanya dibuat dengan diameter bertingkat atau konis.
Poros semacam ini disamping meneruskan daya juga mendukung beban dan
berat sendiri sehingga poros harus cukup kuat terhadap momen punter den momen
lentur.
Gambar 18 Poros dukung transmisi Gambar
19 Poros dukung transmisi
Bertingkat (poros paron)
1.6
Bahan Poros
Poros umunya dibuat dari baja yang kekuatan punter dan kekuatan lenturnya
cukup tinggi, tahan terhadap bebanberubah-ubah,dan permukaannya dapat
dilicinkan dengan mesin perkakas (digerinda/dipolis). Syarat lain yang
diperlukan bagi baja tersebut adalah memiliki struktur berbutir homogeny, tahan
lelah Karen getaran dan tidakmudah reta.
Baja karbon yang dihasilkan dari hasil pengerolan panas dan melalui proses penormalan (normalizing) atau
pelunakan (annealing) banyak dipakai untuk poros. Poros yang memrlukan kekuatan
dan kekerasan tinggi dibuat dari baja karbon biasa (palin carbon steel) dengan
kandungan karbon 0,2-0,3%. Baja karbon jenis ini setelah dikerjakan pada mesin
perkakas dikeraskan dan distemper. Baja karbon dapat dikeraskan, jika kadar
karbonnya lebih dari 0,3% carbon/
Poros-poros yang dipakai untuk menruskan putaran tinggi dan beban berat
biasanya dibaut dari baja paduan dengan penegerasan kulit yang sangat tahan
terhadap keausan seperti baja krom, nikel. Baja krom nikel molibden, baja krom
molibden dan ,lain-lain.
Pengerasan bagian permukaan disebut penyemenan yang dapat dilakukan
antara lain dengan penyemenen carbon (carborizing) dan pelapisan cyanide atau
nitride. Penegerasan permukaan ini umunya terbatas pada bagian-bagian yang
memerlukan kekerasan saja seperti permukaan leher poros (tap poros).
Poros yang harus tahan terhadap beban berubah-ubah dan beban tumbukan (inpack dan shock load), dibuat dar
baja paduan dengan sifat lebih baik
daripada baja carbon. Kemungkinan untuk retak dan terjadinya tegangan sisa
(residual stress) lebih kecil. Banyak digunakan baja paduan nikel krom, baja
krom molibden, dan baja krom nikel molibden. Pada tahun-tahun belakangan ini,
ada kecenderungan membuat poros dan tap dari besi cor liat yaitu besi cor yang
diperbaiki sifat-sifatnya. Hal ini mengingat poros lebih baik dalam peredaman
getaran dibendingkan dengan baja.
II.
Bantalan
-
Jenis-jenis bantalan
Bantalan berguna untuk menuju poros dan member kemungkinan poros dapat
berputar bersamanya atau berputar padanya.
Jenis bantalan ditinaju dari system gerak dan besar kecilnya gesekan :
a.
Banatalan luncur (sliding contct bearing)
b.
Bantalan gelinding (rolling contack/anti
friction bearing) terdiri atas 2 jenis :
1.
Bantalan peluru
2.
Bantalan rel
Jenis bantalan ditinjai dari keadaan
beban pada bantalan :
a. Bantalan dengan beban radial
b. Bantalan dengan beban aksial
c. Bantalan dengan beban campuran aksial
radial
- Bantalan luncur
Macam-macam bantalan luncur yaitu :
-
Bantalan luncur radial (tegak lurus dengan garis
sumbu leher poros)
-
Bantalan luncur aksial (gaya tekan berhimpit
dengan garis sumbu poros)
-
Bantalan lan luncur translasi , blok luncur
berjalan bolak-balik di atas permukaan bidang bantalan, jadi bergerak translasi
terhadap bidang bantalan.
1.
Bantalan luncur radial
Dilihat dari konstruksinya :
1.
Bantalan luncur silinder penuh (solid bearing)
a.
Bantalan luncur radial blok (gambar 20a)
b.
Bantalan luncur radial flens (gambar 20b)
Gambar 20 a Gambar 20b
2.
Bantalan luncur silinder memegas
Untuk menambah daya tahan dan penetasan edaran minyak pelumas, lapisan
silinder dibuat alur bagian luarnya dan alur sebelah atas terbelah putus. Jika
telah longgar krena pemakaian , laporan ini dapat memegas dan disetel
diamternya dengan baut penyetel.
Gambar 21 Bantalan luncur silinder memegas
3.
Bantalan luncur belah (split bearing)
Blok bantalan dibuat belahan 1800.
Konstruksi dua bagian ini dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan dan dapat
disetel kembali apabila telah aus.
4.
Bantalan inset
Bantalan inset terdiri atas tiga atau lebih bagian lapisan, yang disusun
keliling leher poros. Satu atau dua dari inset dapat disetel dengan baut atau
keeping penyetel.
Gambar 21 Bantalan luncur belah Gambar
22 Bantalan inset
5.
Bantalan luncur sebagian (filted bearing) dengan
α < 1800
Jelas ini dimaksudkan untuk mengurangi gesekan
6.
Bantalan bukan logam
Ada dua macam konstruksi yang licin dan yang teratur
Gambar 23 Bantalan bukan logam Gambar
24 Bantalan bahan logam (Beratur)
2.
Bantalan luncur aksial (trust bearing)
3.
Bantalan luncur aksial yang banyak digunakan
antara lain :
1.
Bantalan bertingkat
2.
Bantalan cincin
Gambar 24. Bantalan aksial
a.
Bantalan luncur transi
Blok luncur translasi berjalan bolak-balik diatas bidang dengan lapisan
bahan pelumas sebagai pengantar.
Gambar
25. Bantalan Luncur translasi
Fungsi
bantalan luncur
1.
Bantalan luncur silinder penuh
Digunakan untuk poros-poros ukuran kecil
berputar lambat, beban ringan dan untuk tap-tap yang tidak berputar penuh
seperti torak motor bakar
2.
Bantalan luncur silinder memegas
Lapisan bantalan seperti ini banyak dipakai
pada poros-poros mesin bubut, mesin frais dan mesin- mesin perkakas lain.
3.
Bantalan luncur belah
Bantalan luncur belah banyak dipakai pada
poro-poros ukuran sedang dan besar, seperti bantalan poros engkol, bantalan
poros roda kendaraan dan lain-lain.
4.
Bantalan inset
Bantalan inset terutama untuk poros dengan
beban yang sering berubah misalnya bantalan poros engkol dari poros-poros
presisi.
5.
Bantalan luncur sebagian
Digunakan untuk poros yang berputar lambat,
dan beban berat, tetapi tidak berubah-ubah.
6.
Bantalan bukan logam
Bantalan semacam ini banyak digunakan untuk
leher-leher poros yang memerlukan pendinginzat cair (missal air) dan tidak
mendapat beban berat. Lapisannya juga berfungsi sebagai pelumas. Bahan lapisan
yang digunakan antara lain plastic, karet dan ebonite.
7.
Bantalan luncur aksial
Bantalan luncur aksial terutama digunakan
untuk poros-poros vertical dengan beban yang tidak begitu besar
8.
Bantalan luncur translasi
Digunakan untuk blok-blok luncur gerak lurus
atau lengkung. Seperti blok luncur batang torak mesin uap dan macam-macam blok
luncur mesin produksi.
-
Bantalan Gelinding
Mcam-macam bantalan gelinding dilihat dari arah beban yang ditumpu :
a.
Bantalan peluru
b.
Bantalan rol
Fungsi bantlan gelinding yaitu :
1.
Menumpu beban radial sebagai beban utamanya,
sehingga poros tersebut dapat berputar bersama
2.
Menumpu beban alsial sebagai beban utamanya
3.
Menumpu beban radial dan aksial sebagai beban
utama dan bekaerja serentak.
Pada umunya bantalan gelinding
lebih cocok untuk beban kecil, namun gesekannya sangat rendah.
a.
Bantalan peluru
1.
Bantalan peluru radial
Bagian-bagian dari bantalan peluru radial umumnya terdiri atas :
a.
Cincin luar
b.
c. Peluru
c.
Cincin dalam
d.
d Penetap jarak
a. Bantalan peluru alur dalam b. Bantalan peluru mengarah sendiri
Gambar 26
2.
Bantalan peluru aksial
Bantalan eluru aksial tunggal Bantalan peluru aksial ganda
Gambar 27
3.
Bantalan peluru aksial radial
Bantalan peluru tumpu dengan Bantalan
peluru tumpu dengan
Suput tunggal sudut
ganda
Gambar 28
b.
Bantalan rol
Bantalan rol dapat menumpu beban yang lebih
besar daripada bantalan peluru, karena bidang singgung rol dengan cincin
merupakn garis, maka tahan tumbukan, seperti halnya bantalan peluru. Bantalan
rol juga ada beberapa jenis :
1.
Bantalan rol radial
a.
Bantalan rol silider
b.
Bantalan rolmenengah
c.
Bantalan rol jarum
2.
Bantalan rol aksial
3.
Bantalan rol alsial radial
III.
Mengenal
Penerus daya fleksibel
1. Sabuk
Sabuk penggerak berfungsi
memindahkan gaya atau memindahkan putaran dari puli satu ke puli yang lain. Sabuk
penggerak banyak digunakan untuk industry, otomotif, pertanian, dan lain-lain.
Sabuk penggaerak untuk mesin-mesin industry dan mesin pertanian selalu dibuat
dengan standar potong silang. Tetapi kalau untuk mesin-mesin otomotif kurang
baik karena untuk otomotif mempunyai ukuran-ukuran khusus.
Macam-macam sabuk penggerak
digolongkan menjadi tiga kelas yaitu :
a.
Sabuk penggerak konvensional
Sabuk penggerak konvensional yaitu sabuk penggerak tanpa sisi-sisi celah
dan variasi yang lain.
b.
Sabuk penggerak berurat
Sabuk penggerak ini pada dasarnya merupakan sabuk penggerak datar yang
dibentuk atau dibuat berurat-urat pada sisi bawahnya untuk menambah
keuntungannya.
Bagian sabuk yang datar membantu menindahkan gaya dan urat-uratnya
melengkapi tarikan tersebut di dalam alurnya. Tegangan sabuk penggerak berat
lebih besar dari pada sabuk penggerak V, tetapi lebih kecil daripada sabuk
penggerak datar konvensional.
c.
Sabuk penggerak posotif
Sabuk penggerak positif biasanya diketahui dengan nam “timing belt”.
Sabuk ini pada bagian bawahnya dibuat beruart-urat melintang dan berfungsi
seperti pada roda gigi, maupun rantai-rantai penggerak.
d.
Sabuk penggerak V
Sabuk penggerak V dapat ditemukan dalam bermacam-macam ukuran standard an
tipe untuk memindahkang aya dari bermacm-macm HP. Biasanya sabuk penggerak ini
yang paling baik adalah pada kecepatan antara 1500-6000 rpm. Untuk sabuk
penggerak yang paling ideal kira-kira 4500 rpm. Keuntungan menggunakan sabuk
penggerak V :
a.
Rasio kecepatannya besar
b.
Tahan lama (3-5 tahun)
c.
Mudah memasang dan melepas
d.
Tidak bersuara
e.
Dilengkapi dengan penyerap hentakan antara poros
penggerak dengan poros yang digerakkan.
Bahan sabuk penggerak (sabuk
penggerak datar konvensional) :
a.
Kulit biasa
Kebanyakan dari sabuk penggerak datar konvensional yang di buat dari
kulit terdiri atas beberapa lapisan yang dilem bersama-sama, sabuk in I
koefisien geseknya baik, fleksibel, tahan lama dan mudah diperbaiki. Disamping
itu sabuk ini harus bersih dan dapat meluas atau mengkerut tergantung keadaan. Pada umumnya
digunakan pada kecepatanyang rendah sampai sedang. Maksimum kecepatan 600 rpm
dengan beban sampai 500 HP, rasio 16 : 1kebanyakan digunakan pada mesin
pertambangan.
b.
Karet tenunan atau tali tenunan
Sabuk penggerak dari bahan ini dapat kita temukan bermacam-macamtipe,
terdiri atas berlapis-lapis yang seratnya saling menyilang, kelemahannyalebih
rendah paripada sabuk penggerakyang terbuat dari kulit lebih mudah rusak.
c.
Karet atu plastic
Sabuk penggerak dari bahan ini biasa dipakai untuk kegunaan yang ringan
(tidak menerima beban yang berat).yang rendah. Sabuk penggeerak yang terbuat
dari plastic dapat memudahkan gaya yang lebih besar daripada yang terbuat dari
kulit.
d.
Kulit yang diperkuat
Sabuk penggerak ini atas nilon pada lapisan atas dan bawah dari kulit.
Kombinasi ini dapat menyebabkan sabuk penggerak tahan lama,koefisien gesekyang
tinggi, dan fleksibel dari kulit tanpa meluas yang berlebihan.\
e.
Kain tenunan
Sabuk penggerak yang dibuat dari kain tenunan ini terdiri atas satu lapis
kain atas dilipat dan dijahit berderet-deretdan ditambah dengan bahan-bahan
kimia atau karet untuk menambah koefisien geseknya. Keuntungan dari sabuk
penggerak ini yaitu dapat menyebabkan
tarikan yang sama dan kecepatan putarannya tinggi.
2. Rantai
Rantai dan sabuk mempunyai fungsi
yang sama yaitu pemindah daya dan meneruskan daya / meneruskan putaran. Ada
lima macam rantai yaitu :
1.
Rantai Gall
Rantai gall terdiri atas keping-keping
rantai dan pen engsel. Rantai gall banyak digunakan untuk pemindahan
daya kecil, mengingat tekanan bidang antara keeping rantai dan pen lebih besar.
Gambar 29 Rantai gall
2.
Rantai bus
Rantai bus dibuat seperti rantai gall, tetapi dengan tambahan bus
(silinder) pada pen engsel. Gerakan engselterjadi antara bus dengan bidang luar
pen. Rantai bus lebih tahan terhadap
tekanan bidang.
Gambar 30 Rantai bus
3.
Rantai bus rol
Rantai bus rol dibuat seperti rantai bus tetapi dilengkapi dengan
tambahan bus kedua. Pen diselubungi oleh dua bus, bus dalam yang terbuat dari
rantai dan bus luar yang dapat berputar bebas disekeliling bus dalam. Rantai
roll lebih tyahan terhadap tekanan bidang, sehingga dapat menerima gaya tarik
yang lebih besar.
Gambar 31 Rantai bus roll
4.
Rantai kait pen
Rantai ini terdiri atas kepingan-kepingan berbentuk garpu dengan pen
disabukkan dan mempunyai bagian kait yang dapat disambungkan satu dengan
lainnya. Rantai macam ini banyak digunakan pada mesin-mesin pertanian dengan
jarak (mak rantai ) antara 30-38 mm.
Gambar 32 Rantai kait pen
5.
Rantai morse
Rantai ini terdiri atas susunan keeping-keping rantai berbentuk gigi dan
dengan jumlah susunan (lebar) keping sama dengan lebar roda rantai. Keuntungan
rantai ini adalah menghasilkan gerakan yang stabil tanpa suara pada kecepatanrendah
maupun kecepatan tinggi ataudisebut “silent chai” (rantai gerakan tanpa
suara).Kekurangannya adalah konstruksinya sulit, harganya lebih mahal, dan
memerlukan pemeliharaan yang lebih teliti.
Gambar
33 Rantai Morse
Menentukan
ukuran rantai
Panjang
rantai yang diperlukan antara dua rantai dapat dihitung dengan rumus :
L = Z1
+ Z2 + 2A
cos α + d (Z1 + Z2)
2 d
180
Z1
= jumlah gigi roda rantai satu
Z2 =
jumlah gigi roda rantai dua
A = jarak antara dua poros
d =
diameter lingkaran lengkungan gigi-gigi roda rantai
α = sudut antara sumbu tegak roda penggerak
dengan titik tangkap rantai
sin α = Dt 2 – Dt1
2A
Gambar 34
Ukuran rantai
Diameter
nominal roda rantai (Dt)
Dt = t
180
Sin
Z
Dt = diameter
nominal roda rantai
t = panjang bagian busur antara 2 gigi
z = jumlah gigi
Perbandingan transmisi pada
pemindahan daya dengan rantai, bersamaan dengan perbandingan transmisi pada
perhitungan roda gigi.
n
1 . z 1 = n 2. z 2 = n 3 . z 3 = n 4
. z 4
3. Mengenal Roda Gigi
a.
Istilah komponen roda gigi :
-
Pich circle :
Garis lingkaran bayangan jarak antara gigi yang harus bertemu berimpit untuk
sepasang roda gigi
-
Pich diameter :
Diamter jarak antara / diameter tusuk
-
Circular pitch :
Panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang berdekatan
-
Addendum :
Tinggi gigi di dalam lingkaran jarak “tinggi kepala gigi”
-
Dedendum :
Tinggi gigi di dalam lingkaran jarak antara “tinggi kaki gigi”
-
Clearance :
Kelonggaran antara tinggi kaki gigi dengan tinggi kepala gigi yang saling
merangkap
-
Back lash :
Perbedaan antara lebar gigi yang saling merangkap pada lingkaran jarak antara
-
Sudut tekan :
Sudut antara garis singgung jarak antara dengan garis tekan
-
Garis tekan :
Garis yang dihasilkan dari hubungan titik tekan dan memotong titik singgung
lingkaran jarak antara dua roda gigi.
Gambar
35 Istilah roda gigi
b.
Fungsi dan prinsip kerja roda gigi
Roda gigi berfungsi mentransmisikan daya dan putaran yang tepat dari sumber
penggerak ke poros penggerak berikutnya.
c.
Jenis-jenis roda gigi
Jenis-jenis roda gigi ada beberapa macam yaitu :
-
Roda gigi lurus dan batang bergerigi
-
Roda gigi helik dan batang bergerigi miring
-
Roda gigi paying
-
Roda gigi cacing dan batang ulir cacing
-
Roda racet
1.
Roda gigi lurus
Roda gigi lurus berfungsi mentransmisikan
daya dan putaran yang tepat dari sumber penggerak ke poros penggerak
berikutnya, dalam hal ini tidak akan terjadi beban aksial. Sedangkan batang
bergerigi berfungsi untuk mengubah gerak putar menjadi gerak lurus.
Gambar
36 Roda gigi lurus Gambar
37 Batang bergerigi
Standar
ukuran roda gigi
Nama
|
Simbol
|
Rumus
|
Jarak sumbu antara roda gigi
|
a
|
d 1 + d 2
= m ( z 1 + z 2)
2 2
|
Circular pich
|
CP
|
m. π
|
Diameter jarak antara
|
DP
|
m.z
|
Diameter kepala/puncak
|
De
|
Dp + 2. m
|
Diameter alas
|
Dd
|
Dp + (2 .2 + 2. 6).m
|
Tinggi gigi seluruhnya
|
h
|
De + Dd
= ha + hf
2
|
Tinggi kepala gigi/adendum
|
ha
|
1.m
|
Tinggi kaki /dedendum
|
hf
|
(1,1 + 1,3).m
|
Banyak gigi
|
z
|
Dp
m
|
Modul
|
m
|
Dp
Z
|
Tebal gigi
|
b
|
(6+8) m , untuk otomotif
(8+12)m, untuk penggerak umum
|
Angka pemindah atau perbandingan transmisi:
i = n 1 = D 2 = R 2
n2 D 1 R
1
Beberapa factor yang harus ditinjau dalam menentukan ukuran-ukuran roda gigi antara
lain :
a.
Kekuatan gigi terhadap lenyuran
b.
Kekuatan gigi terhadap tekanan
c.
Pemeriksaan terhadap panas yang terjadi
2.
Roda gigi heliks
Roda gigi heliks berfungsi mentransmisikan
daya. Sepasang roda heliks sudutnya besar saling berlawanan dan sama besar.
Sudut heliks yang dipakai antara 700 – 230.
Prinsip kerja pada waktu roda ini bekerja
terjadi beban aksial tetapi dapat lebih tenang, kuat dan halus suaranya, serta
lebih mampu menerima beban yang besar sekali disbanding dengan roda gigi lurus.
Dalam menentukan ukuran roda gigi miring/heliks sama dengan roda gigi
lurus tetapi untuk menentukan ukuran diameter jarak antara.
Rumusnya :
Dp
= z . m
Cos α
3.
Roda gigi payung
Berfungsi : untuk transmisi gerak yang bersilang/bersudut.
Pada gigi paying dibagi nebjadi beberapa
jenis :.
a.
Roda gigi payung lurus
Angka perbandingan 1 : 1 (meter gears).
b.
Roda gig zerol
Bentuknya seperti spiralnya nol derajat. Pada gigi ini bekerja lebih
tenang dan lebih tahan lama jika dibandingkan yang bergigi lurus. Sumbu roda
gigi payung dengan pinionya bertemu tegak lurus.
Gambar 38 Roda gigi payung hypoid Gambar
39 Roda gigi payung spiral
c.
Roda gigi payung spiral
Roda gigi ini mampu bekerja pada putaran tinggi. Sumbu roda gigi payung
dengan pinionnya bertemu tegak lurus
d.
Roda gigi hypoid
Hubungan sumbu roda gigi utama
dengan pinion pada roda gigi payung hypoid
tidak bertemu tegak lurus melainkan menyimpang, karena penyimpangan ini,
maka pemasangan bantalan pada kedua ujung porosnya, sehingga lebih kuat dan
tenang.
4.
Roda cacing dan batang ulir cacing
Fungsi roda cacing dan batang ulir cacing
adalah mentransmiksikan daya, batang ulir cacing akan menggerakkan roda cacing
pasangannya. Keistimewaannya yaitu perbandingan putaran yang amat besar. Cacing
yang menyerupai poros ulir ini menggerakkan roda cacing pasangannya (diturunkan
kecepatannya), dengan arah sumbu berpotongan kebanyakan tegak lurus. Sudut
kisar antara 250 – 450 untuk menghasilkan tenaga yang
efisien.
5.
Roda racet
Roda racet berfungsi mengangkat betang yang
diinginkan agar terangkat dengan aman dengan gerakan yang dapat diatur serta
diberhentikan pada saat dikehendaki.
Gambar
40 Roda racet
Roda
yang bercelah pada 4 atau 5, dihubungi dengan mekanisme pemutar. Roda tersebut
terletak dalam suatau tabung. Pada setiap celah diberi rol untuk menjaga agar
posisi rol dapat ditahan oleh pegas. Roda tersebut hanya dapat searahdalam
gambar posisi ke kiri. Apabila akan berputar sebaliknya tidak dapat dilaksanakan
karena tertahan oleh rol. Kekuatan uatamanya disebabkan adanya tekanan pada
rol.
4. Mengenal Kopling dan Rem
a.
Kopling
Kopling berfungsi sebagai alat penghubung antara dua poros atau alat un
tuk memindahkan tenaga dari satu poros ke poros berikutnya. Ada beberapa
kopling yang akan kita pelajari :
1.
Kopling Plendes Tempaan
Kopling Plendes yang ditempa
digunakan untuk meindahkan tenaga besar. Kopling ini banyak dipakai pada poros
baling-baling di kapal-kapal besar. Cara menghubungkan kedua plendesnya adalah
dengan menggunakan baut-baut pas. Besarnya baut-baut tadi didasarkan gaya-gaya
tarik yang bekerja padanya apabila menganggap bahwa jumlah momen yang terjadi
dibebankan pada gesekan kedua plendes tadi antara satu dengan yang lain.
Disamping itu kita harus memperhitungkan terhadap gaya-gaya besar geser
yang bekerja pada baut-baut tadi. Adapun tebal plendes diambilkan 1,5 – 2d (d =
diameter baut) besarnya diameter plendes adalah :
D = diameter poros
Dt
= diameter tusuk
Dp=
diameter plendes
D = diameter baut
Gambar 41 Kopling plendes
2.
Kopling plendes
Kopling semacam ini menggunakan spie sebagai alat penghubung. Kopling ini
banyak digunakan pada poros-poros berdiameter 25-60 mm, pada tepi plendes yang
satu terdapat sebuah lingkaran yang
keluar sedangkan plendes lainnya, mempunyai sebuah lingkaran yang masuk.
Konstruksi kopling plendes yaitu dengan membuat plendes dengan piringan
penyenter. Piringan ini lemas sama sekali dari plendes-plendesnya dan terdiri
dari 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah masing-masing berbentuk setengah
lingkaran), selanjutnya piringan ini ditembus oleh baut-baut yang diperlukan.
Bagian luar dari plendes dibuat melebar guna melindungi baut-baut
plendes. Dengan bentuk demikian ini, plendes tersebut juga dapat berfungsi
sebagai puli.
Gambar 42 Kolping plendes
3.
Kolping elastic
Kolping ini dipergunakan untuk menghubungkan dua buah poros ini dimana
terdapat momen-momen yang besar. Pada piringan kopling sebelah kiri dipasangkan
baut-baut. Bagian kanan- baut-baut ini merupakan sebuah pen yang penuh
dilingkari ring-ring daripada karet / kulit. Ring-ring ini terlalu dimasukkan
kedalam lubang-lubang dari kolping sebelah kanan. Dengan demikian momen yang
terdapat pada kopling kiri tidak langsung diterima oleh kopling kanan,
melainkan diterima dulu secara elastic oleh ring-ring tersebut.
Gambar 43 Kopling elastic
Pemasangan antara dua kopling ini jangan terlalu rapat menjaga
getaran-getaran yang terjadi. Tekanan bidang antara kedua kopling inisekitar 2
kg/cm2 , sedangkan tekanan bidang antara pen dengan ring-ring karet
berkisar anatra 10 – 15 kg/cm2, selanjutnya pada pen terjadi juga
gaya-gaya lentur yang harus pula diperhitungkan.
4.
Kopling gesek
Dengan
menggunakan kopling gesek maka pemindahan kopel dari poros penggerak pada poros
digerakkan akan berlangsung perlahan dan tenang. Jarang terjadi kejutan yang
berarti . Letak kedua poros harus satu garis lurus agar terdapat hubungan yang
baik dan tidak cepat aus/rusak.
Ada 4
tahapan pokok gerakan kopling gesek :
-
Tahap 1 :
Menghubungkan bidang-bidang gesek
kopling didorong dan ditekan satu dengan yang lain. Poros yang digerakkan
berputar dari kecepatan nol hingga kecepatan yang sama dengan poros yang
menggerakkan.
-
Tahap 2 :
Telah dihubungkan kedua bidang gerak telah menjadi satu kopling berfungsi,
poros yang digerakkan dan yang menggerakkan berputar.
-
Tahap 3 :
Melepaskan : bidang gesek-gesek
dipisahkan satu dengan yang lain, poros yang digerakkan memperlambat kecepatan
berputarnya lalu berhenti.
-
Tahap 4 :
Telah dilepaskan : kedua bidang gesek telah meregang, poros yang digerakkan
sudah tak bergerak, kopling gesek sudah tak berfubgsi lagi. Poros yang
menggerakkan dapat berlangsung berputar atau juga berhenti.
b.
Rem
Rem digunakan untuk menghentikan dan mengatur gerakkan, karena itu, rem
sangat diperlukan dalam teknik kendaraan dan teknik transfort. Ketika mengerem
daya listrik bagian yang bergerak harus dikurangi. Disamping itu (misalnya
ketika menurunkan suatu beban) sering harus dihambatkan suatu momen beban
(kebalikan dari apa yang terjadi ketika menggerakkan lewat kopling gesek).
Syarat paling utama yang harus dipenuhi oleh rem ialah kelembutan artinya
tidak ada tumbukan ketika menghubungkan dan melepaskan rem, pelepasan kalor
yang cukup,kemungkinan penyetelen ulang stelah aus.
Pelaksanaan rem yang paling utama ialah :
1.
Rem sepatu
Pada gambatdi bawah ini menunjukkan dasar sebuah rem sepatu tunggal yang
dilampaui dengan tangan. Pada tuas AB dipasang berengsel pada A terdapat sebuah
sepatu yang ketika merem ditekan pada piringan rem
Gambar 44 Prinsip rem sepatu tangan tunggal
2.
Rem plat
Pelaksanaan rem plat pada dasarnya sama dengan pelaksanaan koplinh
gsesek. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah rem pada elektromegnetik yang
dipasang didalam ujung poros motor
Gambar 45 Rem plat elektromagnetik
3.
Rem piring
Dalam keadaan mengerem dua gaya q dikerejakan pada bagian kecil piringan
rem.,kedua sepatu diperlengkapi dengan bahan gesek dan berengsel sekeliling
titik A. Pegas B mempertahankan sepatu agar tertekan pada titik engsel dan
pegas C menarik rem menjadi bebas.
Gambar 46 Prinsip rem piring yang dilayani pneumatic atau hidrolic
4.
Rem sabuk
Pada rem sabuk efek rem diperoleh dengan menarik sabuk sekeliling sebuah
silinder. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah rem sabuk biasa untuk
pelayanan dengan tangan.
Gambar
47 Rem sabuk biasa untuk pelayanan dengan tangan
EVALUASI
1.
Apabila benda bermuatan positif dan benda bermuatan negative
dihubungkan, ke mana arah aliran electron dan kemana arah aliran electron
2.
Apa yang menyebabkan terjadinya arus listrik
pada suatu kawat penghantar. Bagaimana agar pada kawat penghantar itu selalu
mengalir arus listrik
3.
Jelaskan pengertian konduktor, isolator dan
semikonduktor dan sebutkan masing-masing contoh bahannya
4.
Jelaskan perbedaan rangkaian terbuka dan
rangkaian tetutup
5.
Apa fungsi transformator ? Dilihat dari besar
dan kecilnya tegangan out put yang dihasilkan transformator ?Sebutkan dan jelaskan?
6.
Sebuah transformator mempunyai tegangan primer
220 volt dan menghasilkan tegangan sekunder 30 volt. Efisiensi transformator
75%. Berapakah arus pada kumparan primer jika kuat arus pada kumparan sekunder
2A
7.
Jelaskan apa yang diubah oleh sebuah generator
8.
Jelaskan bagaimana menentukan arah arus induksi
pada bagian kumparan sebuah generator dengan kaidah tangan kanan dua
9.
Jelaskan apa yang dimaksud dengna konversi
energy
10.
Apa yang diamksud denagn motor bakar
11.
Jelaskan perbedaan antara motor bakar bensin dan
motor bakar diesel
12.
Jelaskan prinsip kerja motor bakar
13.
Turbin adalah
14.
Sebutkan macam-macam turbin
15.
Jelaskan prinsip kerja turbin
.
gambarny gak muncul om
BalasHapus